PENDAHULUAN
Setiap guru Agama Kristen harus mengerti apa yang Alkitab katakan tentang mandat mengajar, apa tujuan mengajar dan apa saja yang dapat diajarkan oleh guru.
A. MANDAT MENGAJAR
Dalam Mandat mengajar ada dua pertanyaan penting yang perlu dimengerti, yaitu: Pertama, adalah atas fondasi apa mandat mengajar didasarkan? Dan Kedua, adalah siapa saja yang berperan serta dalam melaksanakan mandat mengajar?
1. Dasar Alkitabiah Mandat Mengajar
Dasar panggilan mengajar bagi gereja Tuhan adalah Alkitab.
- Matius 28:18-20
Berdasarkan Amanat Agung dalamInjil Matius 28:18-20, kita tahu bahwa Kristuslah yang memberikan mandat mengajar bagi umat Kristen, khususnya guru-guru Pendidikan Agama Kristen dan guru Sekolah Minggu.
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Mandat mengajar yang disebutkan dari ayat di atas seharusnya membuat orang Kristen sangat tersentuh karena menyadari bahwa saat ini masih dibutuhkan guru-guru Agama Kristen bukan hanya untuk mengajar umat Tuhan dari segala bangsa dan segala tempat di seluruh dunia tentang pengetahuan Alkitab, tapi juga untuk mengajarkan anak-anak di gereja maupun di sekolah tentang bagaimana hidup menjadi murid-murid Kristus yang taat dan setia.
- Matius 4:19; Efesus 4:11-12
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Panggilan Allah ini masih berlaku hingga sekarang. Ayat ini sangat istimewa karena merupakan dasar panggilan Allah untuk menjadikan guru-guru sebagai kawan sekerja-Nya. Sebuah panggilan yang sangat terhormat karena guru-diberikan kesempatan untuk menemukan mutiara-mutiara dan memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus
Dalam melaksanakan mandat ini, guru-guru tidak dapat melaksanakannya sendiri, tetapi memerlukan penolong yaitu:
1. Roh Kudus
Dalam proses belajar mengajar Roh Kuduslah yang sebenarnya mengambil peran yang paling penting. Sebaik dan sepandai apapun guru tidak akan mungkin dapat mengubah hati manusia kecuali Roh Kudus campur tangan. Roh Kuduslah yang mampu membuka hati peserta didik sehingga mereka mengalami kuasa firman Tuhan dalam hidupnya.
2. Guru
Guru yang memiliki dedikasi tinggi akan melihat bahwa tugas menjalankan mandat ini bukanlah sekedar membimbing dan mentransfer informasi tentang Alkitab ke dalam pikiran peserta didik. Tugas guru yang utama adalah menciptakan kondisi yang kondusif agar Roh Kudus bisa bekerja leluasa mengisi hati peserta didik dengan kebenaran firman Tuhan. Sesuai UU No.14 Thn 2005 Tugas utama Guru adalah Mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
3. Murid
Murid adalah objek utama dalam mencapai tujuan mengajar. Tanpa murid maka tidak dapat mengukur apakah mereka telah berhasil menjalankan mandat mengajar. Karena itu dalam mengajar guru harus ingat bahwa tujuan mengajar bukanlah bagi kesenangan anak semata, tetapi bagi menjalankan panggilan Tuhan untuk membawa anak-anak mengenal dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat.
B. TUJUAN MENGAJAR
1. Menuntun anak untuk mengenal dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi.
Guru-guru Agama yang telah lahir baru mengerti bahwa tujuan mengajar anak bukanlah sekedar menjadikan mereka anak-anak yang manis-manis dan tidak nakal, tetapi untuk membawa mereka kepada Kristus supaya mereka dijamah Tuhan dan mengalami hidup yang berkelimpahan, yaitu hidup baru di dalam Kristus.
2. Menanamkan nilai-nilai iman Kristen dalam hati dan pikiran anak.
Sementara mengajar, guru harus ingat bahwa apa yang diajarkan kepada anak-anak haruslah nilai-nilai iman Kristen yang bernilai kekal yang tidak akan luntur oleh waktu dan jaman. Nilai-nilai iman Kristen tersebut, tidak lain dan tidak bukan, adalah pengajaran- pengajaran firman Tuhan yang berdasar pada prinsip-prinsip Alkitab.
3. Menolong anak menemukan kehendak Allah bagi hidupnya.
Suatu kehormatan bagi seorang guru jika ia dipercayakan Tuhan untuk mengajar anak-anak, karena jika yang diajarkan guru kepada anak adalah prinsip-prinsip firman Tuhan, maka Tuhan akan memakainya untuk membentuk hidup dan masa depan anak. Dengan cara demikian guru telah menjadi kawan sekerja Allah untuk menuntun anak mendapatkan prinisp-prinsip dalam menemukan kehendak Allah bagi hidupnya.
C. BAHAN MENGAJAR
Untuk dapat mencapai tujuan mengajar yang sudah dijabarkan sebelumnya, maka harus memberi perhatian yang khusus pada materi apa yang dipakai dalam mengajar Kebenaran firman Tuhan. Menyeleksi bahan-bahan mengajar merupakan salah satu faktor penting yang akan mendukung kesuksesan dalam melaksanakan mandar ini. Untuk itu akan sangat baik jika kita perhatikan sumber-sumber utama dan sumber-sumber pendukung dalam mengajar.
a. Sumber Utama
Bahan sumber utama ini harus dimiliki guru untuk menjadi bagian utama dalam hidup sebagai rekan kerja Allah.
1. Alkitab
Alkitab adalah sumber utama yang harus menjadi dasar dan pedoman utama dalam mengajar. Karena itu untuk mengajar dengan baik guru harus mempelajari Alkitab secara sistematik dan menguasai garis besar isi Alkitab. Jika guru tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Alkitab maka akan sulit bagi guru untuk menilai apakah prinsip-prinsip ajaran yang diberikan kepada anak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan atau tidak.
2. Buku Kurikulum Pelajaran
Secara ideal seharusnya menyediakan buku Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik disesuaikan dengan visi misi dari lembaga tersebut. Untuk menjamin bahan kurikulum ini dapat dipakai dengan baik oleh guru, sangat penting guru menyediakan waktu dimana minimal seminggu sekali untuk membicarakan tentang persiapan mengajar. Selain menjadi kebiasaan bagi guru untuk disiplin dalam menyiapkan pelajaran, waktu pertemuan ini juga sangat bermanfaat untuk guru bisa saling belajar dan berbagi berkat dan pergumulan untuk menambah semangat dalam melayani.
3. Buku Pedoman Mengajar bagi Guru
Sekalipun sangat penting, namun gereja pada umumnya masih belum menyediakannya bagi guru. Buku Pedoman Guru ini berisi pokok-pokok penting yang harus diketahui oleh guru sebelum (juga sesudah) terlibat dalam proses belajar mengajar. Diantaranya mencakup tentang visi, misi dan tujuan lembaga tersebut, informasi singkat tentang sejarah berdirinya lembaga setempat dan perkembangannya hingga sekarang (berapa jumlah kelas, jumlah guru, jumlah anak dan fasilitas yang dimiliki ,, kegiatan-kegiatan yang pernah diadakan , dll). Selain itu, bagian penting lain yang harus ada dalam buku pedoman guru ini adalah prinsip-prinsip penting yang harus diketahui guru dalam mengajar dan juga aturan-aturan yang harus diikuti dan diperhatikan . Jika memungkinkan bisa dilampirkan lembaran komitmen guru yang ditandatangani guru yang bersangkutan untuk menjadi pengingat akan kesediaannya dalam mengajar.
4. Sumber Pendukung
Bahan sumber pendukung ini penting dimiliki oleh guru secara pribadi, Buku-buku bahan pendukung tersebut adalah:
a. Buku-buku Biblika (Referensi)
Buku-buku ini sangat penting digunakan oleh guru untuk menolongnya dapat menginterpretasi dan mengajarkannya dengan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Buku-buku tersebut antara lain: Konkordansi, Kamus Alkitab, Peta Alkitab, Tafsir Alkitab, Ilustrasi Kotbah dll.
b. Buku-buku Teologia Sistematika (Pengajaran)
Buku-buku ini akan menolong guru untuk belajar sendiri tentang pokok-pokok penting iman Kristen sehingga guru memiliki fondasi iman yang kuat dan alkitabiah.
c. Buku-buku Penuntun Mengajar
Buku-buku praktika ini penting bagi guru untuk menambah wawasan, kemampuan dan ketrampilan dalam mengajar. Dalam bentuk lain, secara rutin gereja bisa menolong guru-guru dengan memberikan training/seminar/workshop yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan mengelola kelas.
D. HUKUM MENGAJAR
Pengajar/Guru harus tahu dan menguasai apa yang diajarkan.
- Hukum Pelajar
Murid harus memiliki gairah untuk memperhatikan dan menyerap sebanyak mungin pelajaran yang diberikan.
- Hukum Bahasa
Guru harus memakai bahasa yang sesuai dengan kemampuan murid; singkat, pendek dan sederhana.
- Hukum Pelajaran
Bahan mengajar haruslah membangun dari apa yang sudah ada, artinya murid harus sudah menguasai pelajaran yang lalu (lama) sebelum diberikan pelajaran yang baru.
- Hukum Proses Mengajar
Guru membantu murid untuk mandiri, artinya menolong murid untuk dapat menemukan sendiri kebenaran dan mengembangkannya untuk kebutuhannya yang lebih pribadi.
- Hukum Proses Belajar
Pelajaran yang diberikan kepada murid harus diberikan dalam suasana yang kondusif agar dapat dimengerti, diterima dan dilaksanakan.
- Hukum Pengulangan
Ujian/test harus diberikan untuk meneguhkan hasil yang telah dicapai.
Kesimpulan: Yakobus 3:1; "Saudara-saudaraku janganlah banyak orang diantara kamu mau menjadi guru, sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat, karena itu: I Timotius 4:16: Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.....Menjadi Guru Pendidkan Agama Kristen tidaklah mudah karena segala sesuatu yang diajarkan harus dipertanggungjawabkan.
Orasi Ilmiah Dr.Adolf Bastian Butar Butar M.Th